SASTRA

                  catatan menyentuh selembar daun
seperti pohon lainnya, tak pernah menyadari catatan daun-daun
yang gugur, bersebab iri hati segerombolan angin dalam dendam
kesumat yang tak berkesudahan

seperti tanah lainnya, lelah menerima segala derita daun-daun
yang terbuang, bersebab hunjaman matahari mengeringkan segala
kerontang yang semakin garang

seperti jiwa-jiwa lainnya, kehilangan rasa memahami resah daun-daun
yang tergusur, bersebab nurani berkali-kali mati suri  sementara nafsu
dibiarkan membiak di kepala